5.Riau
* Tari Pembubung
Tari pembubung merupakan tarian yang paling populer dari daerah Riau. Tarian ini, seperti halnya tarian melayu lainnya, didominasi oleh iringan musik melayu. Dimainkan oleh sekelompok orang, baik laki-laki maupun perempuan. Penari memakai pakaian melayu yang cerah. Tarian ini didominasi oleh gerakan yang menghentak-hentak dan dinamis, serta formasi penari yang dinamis. Keharmonisan gerakan tangan dan kaki serta formasi, dan alunan musiknya, membuat tarian tersebut begitu menarik.
Hai, Teman, apa kabarnya hari ini. Hari ini penulis benar-benar merasakan capai dan pegal yang luar biasa. Tapi tidak mengapa karena saya ingin menceritakan kepada kalian yang kebetulan lewat ke blog saya. Dalam dua tiga minggu ini, saya dengan 8 orang lainnya sedang berlatih tari Pembunung Riau. Tari ini dimainkan 5 putri dan 4 putra.
Tarian ini merupakan tari melayu kreasi dari Riau. Tarian melayu dengan dominasi musik melayu tentunya. Gerakan tarian ini pun kebanyakan menghentakkan kaki, berputar, formasi yang berubah-ubah, derak tangan dan kaki yang harmonis, dan alunan musik yang kadang pelan dan kadang menghentak membuat tarian ini begitu indah untuk dilihat.
Banyak sumber yang menyebutkan siapa komposer tarian, ada yang bilang Puput Hastagina, adapula yang menyebutkan koreografernya adalah Maulana Syahputra dari rengat Riau, Pekanbaru. Menurut Maulana, dialah yang menciptakan tarian ini melalui Youtubenya -> http://www.youtube.com/watch?v=jUBfnZMZYrY.
Menurut saya, setelah melihat video tarian melayu asli Riau -> http://www.youtube.com/watch?v=ll2Y4IW994A
Tarian Pembunung itu, bisa dikatakn versi cepat dan lebih banyak gerakan yang menghentak daripada zapin. gerakannya intinya hampir sama, perpaduan gerakan kaki yang ke kanan ke kiri lalu memutar dan kembali mendayu-mendayu badannya, tubuhnya agak dibungkukkan lembut ke depan.Gerakan duduk dan berdiri masih ada di kedua tarian melayu ini
Bedanya mungkin kalau zapin, alunannya musiknya benar-benar mendayu-dayu, seperti menari di atas air, mengikuti alur musik yang cenderung lembut dan lambat.Tangannya tidak terlalu aktif digunakan. Kakinya yang terbilang sangat rumit, karena banyak gerakan memutar. Temponya tetap
Sedangkan tari melayu kreasi Pembunung, terbilang temponya berubah kadang lambat, dan kadang cepat. Hentakkan musiknya pun kelihatan, termasuk suara sorak sorai dari musiknya, terdengar suara, Hai,hiyyaa, dan sebaginya sebagai tanda pergantian gerakan. Ada gerakan di mana kita harus berputar 2 kali 360 derajat, jongkok sambil berputar penuh. Kedua tanganpun digerakkan sangat aktif. Tentunya kaki tetap mendayu dayu, badan agak bongkok ke depan mendayu-dayu sesuai iringan musik.
Mungkin orang tua akan lebih suka tari zapin yang lembut. Yang muda akan tertarik pada tari Pembubung karena terbilang lebih energik.
Sebenarnya saya penasaran apa isi dari tarian Pembubung ini. Menurut teman saya, tarian ini menceritakan cerita seperti Nawang Wulan dan Jaka Tarub, kisah cinta bidadari dengan manusia biasa di bumi. Tetapi menurut sumber di youtube, tari ini menceritakan anak dan ibu bidadari. Mari kita lihat dahulu tariannya -> http://www.youtube.com/watch?v=jUBfnZMZYrY
Setelah beberapa kali menonton videonya, saya masih belum paham maksud tarian ini. seharusnya saya tahu sebagai penari supaya bisa merasakan inti cerita tarian ini. Tokoh prianya memegangi sebuah kain sambil serakan merindukan pemilik selendang tersebut. Tetapi tokoh putrinya itu terlalu menonjol, yang menonjol adalah sang tokoh pria. Amat penasaran sebenarnya apa yang dilakukan si Pria dan wanita itu di dalam tarian itu. Perempuannya menggoyangkan badannya. Cowoknya loncat ke sana kemari.
Tapi cukup menyenangkan, walau telapak kaki rasanya pegal semua, karena harus loncat setiap malam. Lutut juga rasanya mau patah, harus duduk berdiri dan duduk lagi.
Menyenangkan sebenaranya tarian ini, namun kurang karena tidak ada pelatih. karena kita melihat video dan mempraktikkanya sendiri, jadi setiap orang mungkin saja berbeda. Kalau saya memang menyamakan gerakan dulu, baru dengar musiknya,kapan harus bergerak, karena kalau saya lihat dulu, saya akan bingung. saya tidak pernah menari melayu sebelumnya, tarian Jawa dan Aceh yang mungkin sudah sangat akrab. Melayu ini benar-benar harus mendayu-dayu. Harus dapat feel nya.
Sekian cerita malam yang melelahkan karena dari pagi sampai siang harus kembali ke TMII dan sorenya latihan. Jumat, saya akan kembali ke TMII untuk mengambil baju pesanan kami. Sayangnya, masih bimbang akan menggunakan apa kami ke sana. Teman saya yang putra malahan mau membonceng saya. Lah, bagaimana ceritanya. Saya meminta tolong putra supaya bisa bergantian naik motornya.
Jujur, saya sudah terbiasa menghadapi teriknya matahari dan macetnya Jakarta, senggol sana senggol sini. Tetapi kali ini, tenaga saya untuk menuju tempat tujuan terbilang masih semangat, setelah harus kembali ke Bintaro, kepala saya sudah pening. Mungkin saya belum terbiasa perjalanan jauh dengan mengendarai sendiri.
#yang penting sekarang istirahat.
Tips hari ini, berhubung tadi saya menyasarkan cara pulang ke Bintaro. Untuk menuju ke TMII menggunakan angkutan umum, dari STAN, menuju Bintaro Plaza, dari BintarO Plaxa naik s08 ke lebak bulus, dari lebak bulus naik kopaja atau apa nomor 509, lalu menuju pasar Rebo. Dari pasar rebo ke pintu dua TMII naik s15.
Pilih mana, naik motor atau angkutan. Kalau saya boleh memilih, naik taksi, bisa tidur di taksi. Hoam
Salam...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar